Robohnya jembatan terjadi hanya berselang sepuluh menit setelah rombongan tiba di Stadion Tenggarong. Saktiawan, yang dihubungi dari Medan, mengaku sangat berduka dengan kejadian itu, dan ia sendiri masih merasakan shock. "Kami baru saja sampai ke stadion untuk latihan dari mess yang melewati jembatan itu. Memang ketika kami lewat ada perbaikan," ungkapnya.
Jarak dari mess ke stadion hanya sepuluh menit. "Kami berangkat dari mess pukul 15.30 (waktu setempat) karena jadwal latihan pukul 16.00. Tapi, baru saja latihan terdengar suara gemuruh, suaranya sangat dahsyat, percikan airnya sangat keras," bebernya.
Pemain yang saat itu baru saja akan memulai latihan, langsung melihat sekeliling dan kemudian dapat kabar jembatan roboh. " Dan kami melihat dari stadion sangat jelas dan juga masih melihat ada mobil yang menggantung," paparnya.
Semua pemain dan ofisial tim merasa lemas, apalagi kemudian terdengar kabar ada banyak korban. Rombongan juga terpaksa pulang ke mess dengan menggunakan kapal tongkang yang biasa digunakan untuk mengangkut batu bara. "Di dekat laut itu ada banyak kapal, kami jadinya naik itu balik ke mess," ungkapnya.
Sakti mengakui semua ofisial Mitra Kukar sedih. "Karena itu tadi, jarak yang dekat ketika kami nyaris di lokasi kejadian dan menjadi korban, kami juga melihat kondisi beberapa korban di situ termasuk mobil yang menggantung . Kami berharap para keluarga korban diberikan ketabahan," tuturnya. (gk-38)
Sumber:klik
Jarak dari mess ke stadion hanya sepuluh menit. "Kami berangkat dari mess pukul 15.30 (waktu setempat) karena jadwal latihan pukul 16.00. Tapi, baru saja latihan terdengar suara gemuruh, suaranya sangat dahsyat, percikan airnya sangat keras," bebernya.
Pemain yang saat itu baru saja akan memulai latihan, langsung melihat sekeliling dan kemudian dapat kabar jembatan roboh. " Dan kami melihat dari stadion sangat jelas dan juga masih melihat ada mobil yang menggantung," paparnya.
Semua pemain dan ofisial tim merasa lemas, apalagi kemudian terdengar kabar ada banyak korban. Rombongan juga terpaksa pulang ke mess dengan menggunakan kapal tongkang yang biasa digunakan untuk mengangkut batu bara. "Di dekat laut itu ada banyak kapal, kami jadinya naik itu balik ke mess," ungkapnya.
Sakti mengakui semua ofisial Mitra Kukar sedih. "Karena itu tadi, jarak yang dekat ketika kami nyaris di lokasi kejadian dan menjadi korban, kami juga melihat kondisi beberapa korban di situ termasuk mobil yang menggantung . Kami berharap para keluarga korban diberikan ketabahan," tuturnya. (gk-38)
Sumber:klik
komen sek
BalasHapusweee
BalasHapus